Selasa, 31 Januari 2012

NASKAH REKAMAN AUDIO

Kelas PAI B à Yhulis + Nurul Sholikhah R + Ridwan Nur Kholis + Rina Marinawati
Musik : Down- up- down
Ann : Assalamualaikum wr. wb
Inilah siaran radio Pendidikan Agama Islam yang dikembangkan dan dikelola oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Siaran ini ditujukan kepada siswa SMP di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta.
Musik : Down- up
Ann : Selamat berjumpa kembali anak-anak SMP kelas VII.
Pada kesempatan kali ini kami hadir memberikan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi pokok ”AIR YANG SUCI LAGI MENSUCIKAN”.
Musik : Down- up
Ann : Setelah selesai mendengarkan program ini, kalian akan dapat menyebutkan macam-macam air yang suci lagi mensucikan serta dapat menggunakannya dalam berwudlu di kehidupan sehari-hari.
Baiklah, sekarang mari kita dengarkan dialog antara seorang Bapak dengan anaknya tentang air yang suci lagi mensucikan dalam berwudlu.
Musik : Down- Up- Down
Narator : Pagi itu Likha terbangun dari tidurnya. Dia hendak melaksanakan sholat shubuh. Saat akan melakukan wudlu Likha merasa kedinginan karena cuaca musim penghujan. Likha akhirnya meminta air hangat kepada ibunya untuk digunakan berwudlu.
( Suara ayam berkokok, suara adzan)
Musik : Down
Likha : “Ibu......., Ibuk sudah masak air belum???”
Bapak: “Mau dipakai buat apa tho nduk??  sholat subuh dulu..., ra selak wedangan..”
Likha : “ Mau tak pakai buat wudlu kok Pak...,”
Bapak : “Lho... lho... lho... alah gimana tho nduk, wudlu kok pakai air hangat.”
Likha : “Lha memangnya kenapa Pak?”
Bapak : “Tak kasih tau ya nduk, kalau mau wudlu itu nggak boleh pakai air sembarangan. Air itu menurut hukumnya ada banyak macamnya. Yaitu air mutlak, air suci yang mensucikan, air musyammas dan air mutanajis. Nah untuk berwudlu kita seharusnya pakai air yang suci lagi mensucikan, yaitu air yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Air hangat itu bukan termasuk air yang suci lagi mensucikan nduk.”
Likha: “ Tapi sekarangkan dingin Pak...., jadi males kalau mau wudlu pakai air dingin...,”
Bapak: “ Iya...., meskipun dingin tapi air yang sudah dipanaskan itu hukumnya makruh nduk kalau dipakai wudlu.....,”
Likha: “ Lha trus gimana Pak...? apa nggak usah wudlu aja?”
Bapak: “ Memangnya kamu enggak pengen sholat apa nduk...? Syaratnya mau sholat kan harus wudlu dulu nduk...,”
Likha: “Uuuuuhhh....,”
Bapak: “Ya sudah..., kali ini wudlunya boleh pakai air hangat, tapi lain kali jangan diulangi lagi ya..., kan udah tau hukumnya.
Likha: “Yes... yes..., Makasih Bapak.., (Sambil berlari ke dapur menyiapkan air untuk wudlu)
Musik : Up- Down- Up
Narator: Demikianlah dialog yang terjadi di rumah Likha pagi itu.
Musik: Up-Down-Up
Narator : Setelah anak-anak menyimak dialog yang terjadi di rumah Likha tadi tentu kalian bisa mengambil kesimpulan mengenai macam-macam air berdasarkan hukumnya. Sehingga kalian mengetahui jenis air yang sah untuk berwudlu dalam kehidupan sehari-hari.
Musik : Up- Down
Ann : Demikianlah siaran radio pendidikan Agama Islam yang dikembangkan dan dikelola oleh mahasiswa fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, semoga bermanfaat bagi anak-anak SMP se-Yogyakarta. Amin.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Musik : Up- Down

GUNUNG MERAPI “Antara Mitologi, Ilmu Pengetahuan dan Pandangan Islam”

Mitos merupakan sesuatu yang sangat kontroversial. Artinya masih ada pro dan kontra mengenai kepercayaan terhadapnya. Sebagian masyarakat, khususnya di Indonesia sangat meyakini hal tersebut, namun di lain pihak justru lebih senang memanfaatkan si Mitos untuk bahan tertawaan karena memang tidak ada bukti ilmiah mengenai kebenaran mitos tersebut. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa sebuah mitos akan benar-benar terjadi jika Allah mencantumkan “kebenaran Si Mitos” dalam skenarionya.
Coba kita telaah lebih lanjut mengenai sebuah mitos yang sudah turun temurun dari jaman dahulu, yaitu tentang penamaan beberapa daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Telisik demi telisik, sudah tersebar mengenai mitos sebab-musabab penamaan dua daerah pinggiran di DIY, yaitu WATES dan PATUK. Jika kita cermati kedua nama tersebut menurut cerita para sesepuh, berasal dari bahasa jawa, yaitu Wates yang berarti batas dan Pathok yang berarti sebuah penanda yang ditancapkan (biasanya digunakan untuk penanda batas). Kedua kata tersebut memiliki essensi yang sama yaitu “Batas”. Para sesepuh memberikan interpretasi terhadap hal tersebut sebagai peringatan bahwa nantinya akan terjadi bencana yang luar biasa yang akan meluluh lantakkan dan menenggelamkan kota Yogyakarta.
Mengapa mitos tersebut dihubungkan dengan kehancuran kota Yogyakarta? Hal ini memang cukup membingungkan karena mungkin penamaan dua wilayah tersebut memang sebagai penanda batas wilayah, karena memang kedua wilayah tersebut merupakan daerah pinggiran (batas) kota Yogyakarta. Namun, ternyata para sesepuh masih memiliki kepercayaan (mitos) yang lain yang memperkuat pernyataan mereka. Mereka mendengar cerita dari para sesepuh mereka yang terdahulu yang mereka percayai sampai sekarang, yaitu mengenai pernyataan yang sudah turun temurun, yaitu bahwa “Keraton Yogyakarta pada suatu saat akan pindah ke wilayah pegunungan”. Dari kedua Mitos tersebut, mereka mengambil kesimpulan bahwa suatu saat Keraton Yogyakarta akan pindah ke wilayah pegunungan karena Yogyakarta akan hancur dan tenggelam menjadi lautan. Wallahu A’lam bisshowab!
Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya wilayah Ibu kota, memang merupakan daerah yang cukup rawan terhadap bencana alam. Dilihat dari letak geografisnya yang dikelilingi oleh pegunungan yang membentang di sebelah timur yaitu pegunungan wilayah Gunungkidul, dan di sebelah barat yaitu barisan pegunungan wilayah Kulonprogo. Kedua barisan pegunungan itu seolah-olah mengapit dan memenjarakan wilayah kota Jogjakarta, sleman dan juga Bantul dari “Teroris Alam Utara dan alam Selatan”. Siapakah mereka? Mereka adalah Gunung Merapi dan Samudra Hindia.
Jika dilihat dari bentuk wilayahnya, wilayah pantai selatan di Yogyakarta tidak dilindungi oleh barisan pegunungan seperti halnya pantai-pantai di wilayah Gunungkidul. Sehingga jika suatu saat akan terjadi bencana alam seperti tsunami maka tidak ada pelindung atau penghambat gelombang air. Selain itu, Gunung Merapi yang menjulang tinggi juga sangat potensial mengancam wilayah Jogjakarta dan sekitarnya. Mengingat tingkat keaktifan gunung tersebut yang merupakan gunung paling aktif di dunia.
Jika kita menilik sejarah, ritme terjadinya bencana akibat letusan gunung merapi semakin lama intensitasnya semakin sering. Menurut para Arkeolog dan menurut para ahli geologi, merapi diperkirakan pernah meletus pada tahun 1006, 1687, 1958-1959, 1996, 2000, 2002, 2006, dan terakhir pada tahun 2010 lalu. Jika kita cermati, semakin lama senggang waktu terjadinya letusan gunung merapi semakin mendekat. Hal ini membuktikan bahwa merapi memang sangat mengancam penduduk Yogyakarta dan sekitarnya. Sehingga, kita harus lebih waspada terhadap Merapi.
Menurut para ahli atau peneliti lempeng bumi, wilayah Indonesia merupakan daerah pertemuan dua lempeng besar yaitu lempeng pasifik dan Indo-Australia. Pertemuan dua lempeng tektonik tersebut memanjang membentuk sebuah jalur dari wilayah Sumatra, Jawa, Sulawesi, Flores, Maluku, dan bagian utara Papua. Sehingga pulau yang paling aman dari ancaman gempa hingga saat ini adalah pulau Kalimantan. Hingga tahun 2011 lalu, sudah terjadi banyak sekali aktivitas gunung berapi di wilayah jalur lempeng tersebut seperti Gunung Gamalama di ternate dan masih banyak lagi gunung-gunung aktif lainnya yang saat ini sedang bergejolak. Selain itu juga banyak terjadi gempa bumi di sepanjang jalur lempeng misalnya gempa-gempa yang sering terjadi di wilayah samudera Hindia seperti wilayah tenggara Wonosari, Gunungkidul dan wilayah perairan di sebelah selatan Bantul dan yang cukup dahsyat yaitu Gempa yang terjadi di Bali. Dan tidak menutup kemungkinan terjadinya gempa-gempa dan aktivitas gunung berap yang cukup ekstrim di jalur lempeng tektonik ini dapat memicu meletusnya Gunung Merapi dan gempa tektonik di wilayah Yogyakarta.
Dan lagi-lagi kita kembali menoleh sejarah mengenai meletusnya Gunung Krakatau pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan Krakatau pada 1883 itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II (dikutip dari : www.westjava.org). Dan ternyata ledakan yang terjadi pada tahun 1883 tersebut bukanlah merupakan kali pertama Krakatau meletus. Dalam kitab Pustaka Raja Parwa yang ditulis pada tahun 416 Masehi, menceritakan sebuah ledakan dahsyat Gunung Batuwarna, nama lain dari Krakatau Purba yang menyebabkan banjir besar, badai laut (disertai tsunami) yang memporak porandakan bahkan membelah pulau jawa menjadi dua. Belahan pulau jawa tersebut, tak lain dan tak bukan adalah Pulau Sumatera.
Coba kita bayangkan, Gunung Krakatau dengan ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut itu mampu membelah pulau jawa menjadi dua, tepatnya memisahkan pulau jawa dan sumatera yang dulunya menyatu. Bagaimana dengan Gunung Merapi yang memiliki ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut (per 2006). Akankah kota Yogyakarta memang benar-benar akan tenggelam dan menjadi kota bawah laut seperti yang didongengkan oleh para sesepuh atau oleh orang-orang jaman dahulu? Wallahu A’lam Bisshowaab.
Kemudian bagaimana pandangan Agama Islam dalam menyikapi hal yang telah dijelaskan di atas? Gunung dalam Al-quran disebutkan berfungsi untuk mencegah goncangan pada bumi seperti yang di sebutkan pada ayat berikut ini
 “Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka…” (Al-Anbiya’ : 31)
di ayat lain disebutkan :    
“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?” (An-Naba : 6-7)
Jika kita ibartakan bumi sebagai hamparan kertas, maka gunung sebagai pasak kita ibaratkan paku, dengan kata lain bumi berfungsi menjadi paku bagi bumi agar tidak mudah terombang-ambing, agar tidak mudah begejolak, sebagaimana kita tahu bahwa didalam perut bumi mengandung magma yang sangat panas yang mampu menggoyangkan permukaan bumi. Dan ditambah pada keterangan ayat berikut ini semakin menguatkan pengetahun kita akan fungsi gunung :
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (QS Al-Anbiya’ : 31)
Begitulah Al-Qur’an menyebutkan bahwa sebenarnya Gunung-gunung merupakan pasak dari bumi. Dengan kata lain, gunung justru menjadi penguat dari humi dan mebentengi bumi dari kehancuran. Adapun terjadinya bencana alam seperti halnya meletusnya gunung merapi sebenarnya merupakan kesalahan umat manusia sendri seperti yang dijelaskan dalm Al-Qur’an di bawah ini:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: "Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)". (Ar-Ruum: 41-42).
Apakah makna dari Ayat-ayat di atas? Tentunya, kita sebagai makhluk Allah SWT sekaligus sebagai kholifah di muka bumi ini harus senantiasa menjaga, mengupayakan dan mendayagunakan serta melestarikan apa yang telah dititipkan kepada kita, yatu bumi yang indah ini agar ada keseimbangan dalam tata kehidupan di jagat raya ini. Dan pada suatu saat nanti, apapun yang akan terjadi pada bumi kita tercinta ini jangan sampai menjadi penghambat dalam mengemban tugas kita seagai kholifah di bumi. Serahkan semua kepada Allah Yang Maha Pencipta.

Rabu, 04 Januari 2012

Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa (LKS)
ADAB TERHADAP GURU DAN TETANGGA
Identitas
Jenjang pendidikan     : SD (Sekolah Dasar)
Mata pelajaran             : Pendidikan Agama Islam
Kelas/semester            : 2 (dua)/II
Standar Kompetensi   : Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar       : Mencontohkan perilaku hormat dan santun kepada guru
                                      Menampilkan perilaku sopan santun kepada tetangga
Indikator                     : Siswa mampu memberi contoh perilaku hormat dan santun kepada guru
                                      Siswa mampu menampilkan perilaku sopan santun kepada tetangga
I.      Ringkasan materi
A.    Adab terhadap guru
Guru adalah orang tua kita di sekolah. Guru mengajar, mendidik dan membimbing kita. Tujuannya agar kita pandai dan berbudi luhur. Guru mengajarkan ilmu dan sopan santun pada kita.kita harus hormat dan sopan kepada guru.
1.      Perilaku hormat dan santun terhadap guru
Agama Islam mengajarkan kita agar hormat dan santun kepada orang lain. Guru adalah orang Yang harus kita hormati. Seorang siswa yang baik akan menghormati gurunya dan berperilaku santun kepad gurunya.
Guru membekali kita dengan berbagai ilmu, ketrampilan, dan juga membimbing kita untuk berperilaku terpuji. Guru ada;ah [erantara kita untuk mendapatkan ilmu dari Allah.
Adapun wujud  perilaku hormat dan santun terhadap guru antara  lain :
a.       Mengucapkan salam ketika bertemu dan berpisah.
b.      Bersalaman ketika bertemu dan berpisah
c.       Berbicara dan bertanya dengan santun.
d.      Mematuhi nasehat yang baik dari guru.
e.       Mendengarkan dan memperhatikan pelajaran yang diberikan
f.       Meminta maaf apabila berbuat salah.
g.      Meminta izin ketika masuk dan keluar kelas
h.      Menjenguk dan mendo’akan guru apabila sakit.
2.      Manfaat hormat dan santun terhadap guru
a.       Mendapat pahala dari Allah SWT
b.      Mendapat ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
c.       Dihormati dan disayangi guru
d.      Disayangi teman
B.     Adab Bertetangga
Setiap manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia saling membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu manusia disebut sebagai makhluk social.
1.      Perilaku sopan dan santun kepada tetangga
Tetangga adalah orang yang tempat tinggalnya berdekatan dengan kita. Dalam bertetangga kita harus berhubungan baik. Karena tetangga adalah orang yang terdekat dengan kita, jika kita terkena musibah maka tetanggalah yang akan paling cepat tahu keadaan kita dan kemudian cepat menolong kita.
Kita harus menghormati tetangga baik muslim maupun non muslim. Orang yang menghormati tetangganya digolongkan orang yang beriman. Menghormati dan menghargai tetangga dapat  kita wujudkan dengan sikap sopan, baik, dan lemah lembut.
2.      Wujud perilaku sopan santun terhadap tetangga
Wujud perilaku sopan santun terhadap tetangga antara lain :
·            Saling mengingatkan kepada kebenaran.
·            Saling mengingatkan untuk beribadah kepada Allah SWT.
·            Bersikap ramah tamah dan lapang dada
·            Menjaga nama baik dan hubungan baik
·            Membantu tetangga jika terkena musibah
·            Memenuhi undangan tetangga jika tidak bermaksiat kepada Allah
·            Menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan pertengkaran
·            Meminta maaf apabila berbuat kesalahan.
·            Menghormati dan menghargai tetangga
·            Saling berkunjung
·            Menjaga lingkungan agar tetap aman.

3.      Manfaat berperilaku sopan santun terhadap tetangga
Manfaat berperilaku sopan santun terhadap tetangga antara lain :
·            Mendapat pahala dari Allah SWT.
·            Akan dibantu tetangga apabila kita sedang ditimpa musibah.
·            Menciptakan suasana rukun, aman, dan tentram.
·            Dihormati orang lain.

II.      Lembar Kerja Siswa
A.    Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b,atau c pada jawaban yang tepat.
1.      Guru adalah pahlawan tanpa tanda….
a.       Pangkat
b.      Tangan
c.       Jasa
2.      Guru adalah orang tua kita di….
a.       Sekolah
b.      Rumah
c.       Kampong
3.      Tugas yang diberikan guru hendaknya….
a.       Disimpan
b.      Diabaikan
c.       Dikerjakan
4.      Menghormati guru merupakan….siswa
a.       Kewajiban
b.      Kehendak
c.       Hak
5.      Apabila bertemu guru, hendaknya mengucapkan….
a.       Salam
b.      Selamat pagi
c.       Halo
6.      Ketika akan meninggalkan kelas hendaknya minta….
a.       Nasihat
b.      Uang
c.       Izin
7.      Kita harus….nasihat guru yang baik
a.       Mengabaikan
b.      Membiarkan
c.       Menaati
8.      Guru perempuan dalam bahasa arab disebut….
a.       Tullab
b.      Ustadz
c.       Ustadzah
9.      Kita menghormati guru di dasarkan atas….
a.       Pangkatnya
b.      Jasa-jasanya
c.       Jabatannya
10.   Guru mengajarkan kepada kita perilaku….
a.       Tercemar
b.      Terpuji
c.       Tercela
11.  Orang yang dekat rumahnya dengan kita disebut….
a.       Saudara
b.      Teman
c.       Tetangga
12.  Tetangga bagaikan….kita
a.       Musuh
b.      Lawan
c.       Saudara kandung
13.  Tetangga yang baik adalah tetangga yang suka….
a.       Menolong
b.      Memusuhi
c.       Memfitnah
14.  Jika tetangga sakit hendaknya kita….
a.       Menengoknya
b.      Membiarkannya
c.       Menyakitinya
15.  Ketika ada tetangga yang meninggal hendaknya kita….
a.       Menengok
b.      Membiarkan
c.       Takziah
16.  Salah satu adab bertetangga adalah tidak berbuat….
a.       Gaduh
b.      Baik
c.       Kebenaran
17.  Dengan tetangga kita hendaknya saling….
a.       Menolong
b.      Membenci
c.       Memusuhi
18.  Kebalikan dari akhlah terpuji adalah….
a.       Akhlak karimah
b.      Akhlak mahmudah
c.       Akhlak madzmumah
19.  Nasihat dari guru hendaklah kita….
a.       Patuhi
b.      Diamkan
c.       Abaikkan
20.  Saat guru menerangkan pelajaran duduklah dengan….
a.       Tenang
b.      Senda gurau
c.       Bermain-main
B.     Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1.      Akhlak terpuji disebut juga dengan akhlak….
2.      Apabila guru sedang menerangkan, kita harus….
3.      Kewajiban kita apabila tetangga kita sakit adalah….
4.      Pertengkaran dengan tetangga sebaiknya diselesaikan dengan….
5.      Berbicara seperlunya merupakan salah satu adab dalam….
C.     Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas dan tepat!
1.      Mengapa guru disebut sebagai orang tua kita di sekolah?
Jawab:………………………………………………………………………………
2.      Sebutkan 5 wujud perilaku sopan dan santun terhadap tetangga!
Jawab:………………………………………………………………………………
3.      Bagaimana sikap kita apabila guru kita sedang sakit?
Jawab:………………………………………………………………………………
4.      Apa yang dimaksud dengan akhlak terpuji?
Jawab:………………………………………………………………………………
5.      Apa yang dimaksud dengan tetangga?
Jawab:………………………………………………………………………………